Ads 468x60px

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Kamis, 29 November 2012

Peluang usaha Lebah Madu

Peluang usaha Lebah Madu. Usaha ternak lebah madu jika dilakukan dengan intensif maka akan memberikan penghasilan yang cukup lumayan. Untuk satu kotak lebah madu biasanya berisi sekitar 4-5 ribu lebah dengan 6 sisi dengan masa panen lebih kurang sekitar 1 bulan sekali, Keuntungan yang didapat rata-rata sekitar Rp 2,5 juta hingga 3 juta per bulan. Ada beberapa macam lebah madu yang biasa di budidayakan oleh peternak madu. 1. Lebah hutan (Apis dorsata) 2. Lebah unggul (Apis mellifera) 3. Lebah lokal (Apis cerana ) Dari ketiga jenis lebah madu di atas, yang paling mendapat sambutan baik dari pasaran adalah lebah unggul (Apis mellifera). Lebah unggul di samping lebih produktif dan lebih jinak juga sengatannya bermanfaat untuk pengobatan berbagai penyakit. Peluang Usaha Ternak Lebah Madu masih sangat terbuka khususnya bagi anda yang ingin mempunyai usaha sampingan di rumah. Adapun investasi modal tetap yang diperlukan dalam kegiatan budidaya lebah madu selama beberapa periode pemanenan adalah alat-alat produksi dan koloni lebah madu minimal 40 kotak–idealnya adalah 100 kotak koloni lebah madu. Cara ternak lebah madu 1. Pemilihan bibit lebah unggul (Apis mellifera). Ciri-ciri bibit lebah madu unggul yang berkualitas adalah sebagai berikut : 1. Punya ratu lebah yang sudah berumur 3 sampai satu tahun dan fisiknya bagus. 2. Ratu lebah bisa menghasilkan kualitas telur yang bagus dan jumlahnya banyak. 3. Hasil panen lebih banyak, baik hasil madu, bee pollen, royal jelly, dan propolis. 4. Menghasilkan larva yang lebih segar. 5. Biasanya lebahnya agresif. 2. Memperbanyak koloni lebah madu Jika menginginkan hasil madu yang banyak maka peternak madu setidaknya harus memilki 100 kotak koloni lebah. Cara untuk menghasilkan koloni labah yang lebih banyak adalah : 1. Pakan lebah harus tercukupi caranya adalah dengan menggembalakannya pada lokasi yang terdapat banyak maknaan lebah. 2. Mempersiapkan calon ratu lebah yang baru untuk di tempatkan di kolonial lebah yang baru. 3. Jika dalam satu kolonial lebah madu tempatnya sudah penuh, maka harus di buatkan tempat kolonial lebah madu yang baru. 3. Membuat calon ratu lebah a. Ambil larva lebah madu yang baru menetas; usia 1 hari. b. Masukan ke dalam satu potong frame royal jelly. c. Frame royal jelly yang sudah terisi larva lebah madu ditempatkan pada kotak super (kotak lebah madu yang berisi koloni lebah madu, minimal 2 tingkat). d. Sekat/pisahkan kotak super lebah madu tersebut, ratu lebah berada di kotak bawah, dan frame royal jelly calon ratu lebah madu ditempatkan pada kotak atasnya. Dengan demikian, ratu lebah madu tidak bisa mendekati calon ratu lebah madu. e. Diamkan selama 11 hari sampai calon ratu lebah menjadi kepompong. f. Setelah sebelas hari, calon ratu lebah dipindahkan ke kotak lebah yang besisi koloni lebah tanpa ada ratunya. g. Setelah 13 hari, calon ratu lebah keluar kepompong dan langsung diangkat menjadi ratu lebah oleh koloni lebah tersebut h. Biasanya, setelah seminggu, ratu lebah siap untuk kawin dan mengembangkan koloni lebah yang baru di tempat tersebut. 4. Peralatan 1. Kotak lebah, yang merupakan tempat koloni lebah madu, terbuat dari kayu suren atau mahoni; 2. Alat pengasap untuk menjinakan lebah madu yang agresif; 3. Masker pelindung serangan lebah madu; 4. Pengungkit sisiran; 5. Sikat sisiran lebah madu; 6. Sisiran yang terbuat dari rangka kayu dan di tengahnya diberi kawat sebagai penahan landasan sarang lebah madu; 7. Pollen trap untuk panen bee pollen; 8. Frame royal jelly untuk panen royal jelly dan membuat calon ratu lebah; 9. Ekstraktor untuk panen madu. 5. penggembalaan Lebah Madu Antara bulan Mei hingga September adalah masa peternak lebah menggembalakan lebah madunya ke perkebunan-perkebunan yang menyediakan pakan lebah madu cukup banyak. Peternak lebah madu di pulau Jawa, umumnya, menggembalakan lebah madu ke perkebunan karet, kapuk, rambutan, lengkeng, mangga, kopi, dan duwet, sehingga dihasilkan madu berdasarkan spesifikasi jenis bunga. Antara bulan Mei hinga September inilah saat peternak lebah madu menikmati “manisnya” pendapatan dari hasil lebah madu, seperti: madu dari berbagai jenis bunga, bee pollen, dan royal jelly. Setelah bulan September, peternak lebah madu mengalami masa paceklik, karena musim madu telah lewat. Untuk menutupi biaya perawatan lebah madu, umumnya, peternak menggembalakan lebahnya ke perkebunan jagung. Di sini, peternak lebah madu dapat menghasilkan bee pollen jagung dan royal jelly. Kendala yang biasa dihadapi peternak lebah madu 1. Faktor alam (cuaca). Tahun 2007, banyak peternak lebah madu yang gulung tikar akibat cuaca yang tidak menentu. Sebagai contoh, kondisi yang dialami peternak lebah yang pada tahun sebelumnya biasanya bisa memanen madu kelengkeng sekitar bulan September. Dengan asumsi tersebut, peternak lebah madu akan menggembalakan lebahnya ke daerah Ambarawa. Namun, akibat cuaca yang tidak menentu, ternyata pohon kelengkeng gagal berbunga. Peternak yang sudah terlanjur membawa koloni lebahnya ke tempat tersebut tentu akan rugi besar. Selain biaya tarnsportasi yang mahal, juga banyak lebah yang mati kelaparan. 2. Lingkungan masyarakat. Masyarakat Indonesia banyak yang menganggap peternak lebah madu sebagai hama tanamannya, sehingga sebagian masyarakat akan mengusir peternak lebah madu yang masuk ke area perkebunannya. Kalau pun diizinkan, sewa lahan sebagai tempat beternak lebah sangat mahal. Hal ini tentu sangat berbeda dengan peternak lebah madu di luar negeri. Peternak lebah justru dicari untuk membantu penyerbukan perkebunan dan diberi upah karena telah membantu meningkatkan hasil produksi pertaniannya. Syarat untuk berhasil dalam bisnis ini cukup dengan menimba ilmu dan menerapkan pengetahuan yang dimiliki tentang kehidupan koloni lebah. Misalnya: - Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C. Pada suhu ini, lebah dapat beraktivitas normal. - Pada suhu di atas 10 derajat C, lebah masih beraktivitas. - Kehidupan koloni di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C). - Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian, dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya. Demikianlah sekilas tentang cara ternak lebah madu. Semoga bermanfaat. Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering dibudidayakan adalah jenis A. mellifera. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya: 1) Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang. 2) Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania. 3) Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian. 4) Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon klanceng. 4. MANFAAT Produk yang dihasilkan madu adalah: 1) Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makan yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi. 2) Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan. 3) Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obatobatan/ kepentingan farmasi. 4) Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran. 5) Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa. Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni. 6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan 1) Perkandangan a. Suhu Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup tetap stabil. Yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm. b. Ketahanan terhadap iklim Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak. c. Konstruksi Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yang lengkap dengan framenya. 2) Peralatan Peralatan yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu dan sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu dan lain-lain. Pembibitan 1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) dan A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500-900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah: 1. paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja. 2. paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja. 3. paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap dengan 3 sisiran sarang. 2) Perawatan Bibit dan Calon Induk Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin. 3) Sistem Pemuliabiakan Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul. Pemuliabiakan lebah ini telah berhasil dikembangkan oleh KUD Batu Kabupaten Malang. 4) Reproduksi dan Perkawinan Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi. Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur. 5) Proses Penetasan Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah: a. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang. b. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya. c. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya. Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah: a. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, istirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari. b. Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari. c. Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya. Pemeliharaan 1) Sanitasi, Tindakan Preventif dan Perawatan Pada pengelolaan lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu. 2) Pengontrolan Penyakit Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan lebah dan sisiran sarang abnormal serta menjaga kebersihan stup. 3) Pemberian Pakan Cara pemberian pakan lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dengan musim bunga yang ada Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan adalah : a. Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif. b. Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan). c. Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km. d. Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga. Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya.

0 komentar:

Posting Komentar